GAMBARAN KESESUAIAN JENIS ALAT PERMAINAN UNTUK STIMULASI PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA TODDLER
DOI:
https://doi.org/10.31258/jni.14.1.61-72Kata Kunci:
Alat permainan, perkembangan, stimulasi, toddlerAbstrak
Alat permainan merupakan alat untuk bermain yang dapat menstimulasi perkembangan anak sesuai dengan usia dan tingkatan perkembangannya. Alat permainan dikatakan sesuai untuk menstimulasi perkembangan jika memenuhi kriteria keamanan, ukuran, desain dan fungsinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kesesuaian jenis alat permainan untuk stimulasi perkembangan pada anak usia toddler. Desain penelitian menggunakan deskriptif. Jumlah sampel sebanyak 53 orangtua yang mempunyai anak toddler, yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling, dengan mempertimbangkan kriteria inklusi. Alat ukur yang digunakan berupa lembar kuesioner mengenai kesesuaian jenis alat permainan yang sudah diuji validitas dan reabilitasnya. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan uji deskriptif. Hasil penelitian menggambarkan sebagian besar responden berusia 20 – 40 tahun (89,8%), berjenis kelamin perempuan (93,2%), dan berpendidikan Sekolah Menengah Atas (55,9%). Responden rata – rata adalah ibu rumah tangga yang tidak bekerja (59,3%), bersuku Melayu (44,1%), dan mempunyai penghasilan keluarga diatas upah minimum kota Pekanbaru (79,2%). Anak responden, sebagian besar berada pada kelompok usia 25-36 bulan (54,2%), dan berjenis kelamin laki-laki (59,3%). Jenis alat permainan yang digunakan untuk menstimulasi perkembangan anak toddler termasuk dalam kategori sesuai (61%), dalam aspek keamanan, ukuran, desain dan fungsi. Penelitian ini mengharapkan agar orangtua mengetahui dan dapat memberikan alat permainan yang sesuai untuk menstimulasi perkembangan anak usia toddler
Referensi
Berman, A., & Snyder, S. (2012). Fundamental of nursing. United States: Pearson Education.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. (2015). Petunjuk teknis penyelenggaraan taman penitipan anak. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini.
Handayani, A. M., Eka, N. L. P., & Maemunah, N. (2017). Hubungan pengetahuan ibu tentang alat permainan edukatif (ape) dengan perkembangan anak usia toddler di kelurahan tlogomas kecamatan lowokwaru malang. Jurnal Ilmiah Keperawatan, 2(2), 97–103.
Hasanah, M. N., Rachmawati, D. A., & Efendi, E. (2019). Hubungan pengetahuan ibu tentang stimulasi bahasa dengan perkembangan bahasa anak usia 1-3 tahun di Desa Lengkong Kecamatan Mumbulsari Kabupaten Jember. Journal of Agromedicine and Medical Sciences, 5(3), 167–171.
Hockenberry, M. J., Wilson, D., & Rodgers, C. C. (2019). Essential of pediatric nursing. Canada: Elsevier.
Imaniah, M. D. (2013). Perbedaan pencapaian tugas perkembangan anak usia prasekolah pada ibu yang bekerja dan ibu tidak bekerja di desa serut kecamatan panti kabupaten jember. Universitas Jember. Retrieved from http://repository.unej.ac.id
Josri, W. (2017). Hubungan stimulasi terhadap perkembangan motorik halus anak usia 5 tahun. JOM. Universitas Riau.
Kemenkes, RI. (2011). Kebutuhan anak untuk tumbuh kembang yang optimal. Direktorat Jendaral Kesehatan Masyarakat. Retrieved from http://kesmas.kemenkes.go.id
Kemenkes, RI. (2018). Tumbuh kembang optimal dengan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang. Retrieved January 3, 2020, from http://kesga.kemenkes.go.id
Kristiana, E. (2017). Hubungan pemberian alat permainan edukatif dengan perkembangan motorik kasar pada balita usia 1-5 tahun. Ners Mid: Jurnal Keperawatan Dan Kebidanan, 1–8.
Kusuma, C. C., & Indrani, H. (2017). Perancangan mebel multifungsi bermain motorik untuk kegunaan pertumbuhan balita di rumah. Jurnal Intra, 5(2), 371–379.
Mail, A. F., & R. (2018). Hubungan pola asuh orang tua dengan kesiapan toilet training pada anak usia toddler. Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Dan Kesehatan, 1(5), 1–5.
Badan Standarisasi Nasional. (2012). Standar keamanan mainan anak. Jakarta: BSN.
Peraturan Menteri Kesehatan. Pemantauan, Pertumbuhan, Perkembangan dan Gangguan Tumbuh Kembang Anak. No. 66 (2014). Republik Indonesia.
Putra, A. Y., Yudiemawati, A., & Maemunah, N. (2018). Pengaruh pemberian stimulasi oleh orang tua terhadap perkembangan bahasa pada anak usia toddler di paud asparaga malang. Nursing News, 3(2), 563–571.
Putri, D. F. T. P. (2012). Perbedaan hubungan antara ibu bekerja dan ibu rumah tangga terhadap tumbuh kembang anak usia 2-5 tahun. Mutiara Merdeka, 12(3), 143–149.
Rahmah, S. S., Fitriyanti, E., & Pratiwi, M. L. E. (2019). Hubungan pemberian mainan dengan perkembangan pada balita uia 1-3 tahun diwilayah kerja puskesmas umbul harjo yogyakarta. Retrieved from http://digilib2.unisayogya.ac.id
Dinas Kesehatan Provinsi Riau. (2018). Laporan kinerja instansi pemerintah. Pekanbaru: Dinkes Provinsi Riau.
Rosdahl, C. B., & Kowalski, M. T. (2019). Buku ajar keperawatan dasar vol. 1 ed.10. Jakarta: EGC.
Rosnaeli, D., & Kusumaningsih, T. P. (2019). Hubungan pengadaan alat permainan edukatif oleh keluarga dengan perkembangan balita di desa semawung daleman kecamatan kutuarjo kabupaten purworejo. Jurnal Komunikasi Kesehatan, 10(2), 13–22.
Setiawan, H. H. (2014). Pola pengasuhan keluarga dalam proses perkembangan anak. Informasi, 19(3), 284–300.
Soetjiningsih., & Ranuh, G. (2017). Tumbuh kembang anak (ed. 2). Jakarta: EGC.
Sunarsih, T. (2018). Tumbuh kembang anak. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Susilaningrum, R., Nursalam., & Utami, S. (2013). Asuhan keperawatan bayi dan anak ed. 2. Jakarta: Salemba Medika.
Widiyarti, Y. (2020). Kiat aman beli mainan anak. Tempo.Co. Retrieved from https://gaya.tempo.co
Wong, D. L. (2009). Buku ajar keperawatan pediatrik vol. 1 ed.6. Jakarta: EGC.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Friska Oktonamara, Ganis Indriati, Bayhakki Bayhakki
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
