HUBUNGAN JUMLAH KUNJUNGAN POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA (1-5 TAHUN)

Authors

  • Wahyudi Diagama Fakultas Keperawatan, Universitas Riau
  • Yufitriana Amir Fakultas Keperawatan, Universitas Riau
  • Yesi Hasneli Fakultas Keperawatan, Universitas Riau

DOI:

https://doi.org/10.31258/jni.9.2.97-108

Keywords:

Balita, ibu, posyandu, status gizi

Abstract

Penimbangan berat badan anak setiap bulan untuk mengetahui status gizi anak merupakan salah satu kegiatan rutin di Posyandu. Salah satu upaya untuk mengurangi masalah gizi buruk pada anak adalah meningkatkan partisipasi ibu dalam mengunjungi dan menimbang balitanya ke Posyandu setiap bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jumlah kunjungan Posyandu dengan status gizi balita (1-5 tahun). Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan retrospektif. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Payung Sekaki dengan jumlah sampel 382 ibu dan anak balita dengan menggunakan teknik proporsional random sampling berdasarkan jumlah Posyandu. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner untuk data demografi dan buku registrasi penimbangan berat badan anak. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dan analisa bivariat menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukan responden yang rutin mengunjungi Posyandu sebanyak 145 orang (38%) dan tidak rutin mengunjungi Posyandu sebanyak 237 orang (62%). Anak yang memiliki status gizi baik sebanyak 203 orang (53,1%), gizi kurang sebanyak 109 orang (28,5%), dan gizi buruk sebanyak 70 orang (18,3%). Hasil analisa bivariat didapatkan p value (0,00) < ɑ (0,05), sehingga dapat disimpulkan ada hubungan jumlah kunjungan Posyandu dengan status gizi balita (1-5 tahun). Saran untuk petugas puskesmas agar bisa melakukan pelatihan dan penyuluhan kesehatan kepada kader dan meningkatkan fasilitas kesehatan di Posyandu

References

Annisa, K. (2014). Pintar membaca growth chat anak dan kurva pertumbuhan WHO. Dunia Sehat. Diperoleh tanggal 20 Januari 2017 dari http://duniasehat.net/2014/09/12/.

Asdhany, C. (2012). Hubungan tingkat partisipasi ibu dalam kegiatan posyandu dengan status gizi anak balita. Jawa Tengah: Universitas Diponegoro. Jurnal Diponegoro University. Diperoleh pada tanggal 19 Juli 2017 dari http://eprints.undip.ac.id/.

Astuti, I., & Rivqoh. (2010). Hubungan pengetahuan ibu tentang posyandu dengan keteraturan ibu mengunjungi posyandu didesa Cibeber RW 14 Puskesmas Cibeber Cimahi. Jawa Barat: Stikes A. Yani Cimahi. Jurnal Kesehatan Kartika. Diperoleh pada tanggal 05 Mei 2017 dari http://stikesayani.ac.id/.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2017). Usia pernikahan ideal. BKKBN. Diperoleh tanggal 24 Juli 2017 dari http://bkkbn.go.id/detailpost/.

Briawan, D. (2012). Optimalisasi posyandu dan posbindu dalam upaya perbaikan gizi masyarakat. Pembekalan KKP Ilmu Gizi. Diperoleh tanggal 16 Desember 2016 dari http://fema.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/.

Dewi, A. B. F. K., Pujiastuti, N., & Fajar, I. (2013). Ilmu gizi untuk praktisi kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Dinas Kesehatan Provinsi Bali. (2013). Meningkatkan kesehatan ibu dan anak melalui gerakan posyandu. Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Diperoleh tanggal 13 Desember 2016 dari http://www.diskes.baliprov.go.id/id/Artikel3.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2013). Profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

Dinas Kesehatan Provinsi Riau. (2014). Profil kesehatan Provinsi Riau. Pekanbaru: Dinas Kesehatan Provinsi Riau.

Dinas Kesehatan Provinsi Riau. (2015). Profil kesehatan Provinsi Riau. Pekanbaru: Dinas Kesehatan Provinsi Riau.

Fitri, A. W. G. (2015). Peran kelompok bermain dalam proses sosialisasi anak usia dini di Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Journal Digilib Unnes. Diperoleh pada tanggal 07 Juli 2017 dari http://lib.unnes.ac.id/.

Handayani, R. N. (2012). Hubungan antara kualitas pelayanan kesehatan posyandu dengan frekuensi kunjungan ibu balita ke posyandu XI Serangan Sidoluhur Godean Sleman Yogyakarta. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah. Jurnal Unisa. Diperoleh pada tanggal 12 Juli 2017 dari http://opac.unisayogya.ac.id/.

Handini, D. (2013). Hubungan tingkat pendapatan keluarga dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Kalijambe. Jawa Tengah: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jurnal UMS ETD-db. Diperoleh pada tanggal 08 Juli 2017 dari http://eprints.ums.ac.id/.

Hidayat, A. A. A. (2007). Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah edisi kedua. Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat, A. A. A. (2009). Pengantar ilmu keperawatan anak. Jakarta: Salemba Medika.

Istiany, A., & Rusilanti. (2013). Gizi terapan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kementerian Kesehatan RI. (2011). Pedoman umum pengelolaan posyandu. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan RI. (2011). Standar antropometri penilaian status gizi anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan RI. (2012). Buku panduan posyandu, posyandu menjaga anak dan ibu tetap sehat. Kementerian Kesehatan RI Pusat Promosi Kesehatan. Diperoleh tanggal 16 Desember 2016 dari http://promkes.depkes.go.id/.

Kementerian Kesehatan RI. (2015). Profil kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Maryunani, A. (2010). Ilmu kesehatan anak dalam kebidanan. Jakarta: Trans Info Media.

Maulana, A. (2013). Hubungan keaktifan ibu dalam posyandu dengan penurunan jumlah balita Bawah Garis Merah (BGM) di desa Suko Jember Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember. Jawa Timur: Universitas Jember. Jurnal Universitas Jember. Diperoleh pada tanggal 11 Juli 2017 dari http://repository.unej.ac.id/handle/

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan: Pedoman skripsi, tesis, dan instrumen penelitian edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam., Susilaningrum, R., & Utami, S. (2008). Asuhan keperawatan bayi dan anak. Jakarta: Salemba Medika.

Octaviani, U., Juniarti, N., & Mardiah, A. (2008). Hubungan keaktifan keluarga dalam kegiatan posyandu dengan status gizi balita di desa Rancaekek Kulon Kecamatan Rancaekek. Bandung: Universitas Padjadjaran. Jurnal Unpad. Diperoleh pada tanggal 14 Juli 2017 dari http://repository.unpad.ac.id/.

Purba, E. H. B. (2012). Faktor yang berhubungan dengan prilaku kunjungan ke posyandu pada ibu balita di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok. Jawa Barat: Universitas Indonesia. Skripsi. Diperoleh pada tanggal 04 Juli 2017 dari http://lib.ui.ac.id/.

Puspitasari, I. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi pertisipasi ibu balita ke posyandu Kencusari di Dukuh Tegaltandan desa Banguntapan Kabupaten Bantul. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta. Skripsi. Diperoleh pada tanggal 25 Juni 2017 dari http://opac.unisayogya.ac.id/.

Setiadi. (2013). Konsep dan praktik penulisan riset keperawatan edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Shulhaeni, H. F. N. (2016). Hubungan antara pendidikan orang tua dan status gizi balita di desa Ngargosari Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta. Jawa Tengah: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jurnal UMS ETD-db. Diperoleh pada tanggal 08 Juli 2017 dari http://eprints.ums.ac.id/.

Sujarweni, V. W. (2014). Metode penelitian keperawatan. Yogyakarta: Gava Media.

Sulistyawati, A. (2014). Deteksi tumbuh kembang anak. Jakarta: Salemba Medika.

Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi untuk kesehatan ibu dan anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sulistyorini, C. I. (2010). Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) dan desa siaga. Yogyakarta: Nuha Medika.

Susanti, E. (2016). Hubungan tingkat ekonomi keluarga dan pengetahuan ibu tentang status gizi balita dengan status gizi balita di Posyandu Subur Kelurahan Pulai Anak Air wilayah kerja Puskesmas Nilam Sari Bukittinggi. Sumatera Barat: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima Nusantara. Jurnal Prima Nusantara. Diperoleh pada tanggal 15 Mei 2017 dari http://ejurnal.stikesprimanusantara.ac.id/.

Swarjana, K. (2012). Metodologi penelitian kesehatan. Yogyakarta: Andi.

Tunjungsari, D. M. (2010). Hubungan antara keaktifan kunjungan ibu ke posyandu dengan perkembangan status gizi anak usia 6-23 bulan. Jawa Timur: Universitas Jember. Jurnal Universitas Jember. Diperoleh pada tanggal 07 Juli 2017 dari http://repository.unej.ac.id/handle/.

Wati, I. K. (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan minat ibu terhadap kunjungan ke Posyandu di Kelurahan Kembangarum Kota Semarang tahun 2014. Semarang: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran. Skripsi. Diperoleh pada tanggal 03 Juli 2017 dari http://perpusnwu.web.id/.

Yogiswara, B. A. (2011). Hubungan antara tingkat partisipasi ibu di posyandu dengan status gizi balita. Jawa Tengah: Universitas Diponegoro. Jurnal Diponegoro University. Diperoleh pada tanggal 10 Juli 2017 dari http://eprints.undip.ac.id/.

Downloads

Published

2019-11-21

How to Cite

Diagama, W., Amir, Y., & Hasneli, Y. (2019). HUBUNGAN JUMLAH KUNJUNGAN POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA (1-5 TAHUN). Jurnal Ners Indonesia, 9(2), 97–108. https://doi.org/10.31258/jni.9.2.97-108

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

> >>