EFEKTIVITAS TERAPI DZIKIR TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II

Authors

  • Habiburrahman Habiburrahman Fakultas Keperawatan, Universitas Riau
  • Yesi Hasneli Fakultas Keperawatan, Universitas Riau
  • Yufitriana Amir Fakultas Keperawatan, Universitas Riau

DOI:

https://doi.org/10.31258/jni.8.2.132-144

Keywords:

Diabetes melitus, dzikir, glukosa darah

Abstract

Diabetes melitus adalah suatu penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah karena kegagalan sekresi insulin atau penggunaan insulin yang tidak adekuat. Untuk mencegah terjadinya komplikasi diabetes melitus perlu dilakukan pengendalian kadar glukosa darah secara komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas terapi dzikir terhadap kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe II. Penelitian ini menggunakan desain quasy eksperiment dengan rancangan non equivalent control group. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Rejosari. Jumlah sampel sebanyak 34 responden yang diambil sesuai kritetria inklusi dan menggunakan teknik purposive sampling, dibagi menjadi 17 reponden kelompok eksperimen dan 17 responden kelompok kontrol. Alat ukur yang digunakan adalah lembar observasi kadar glukosa darah yang diukur menggunakan glucometer. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji dependent t test dan independent t test. Rata-rata kadar glukosa darah kelompok eksperimen sebelum diberikan terapi dzikir adalah 175,65 mg/dl dan setelah diberikan terapi dzikir sebanyak dua kali sehari selama tiga hari berturut-turut terjadi penurunan menjadi 167,06 mg/dl. hasil uji statistik menunjukkan penurunan kadar glukosa darah secara signifikan dengan p value (0,001) < α (0,05). Hal ini disimpulkan bahwa terapi dzikir dapat menurunkan kadar glukosa darah secara efektif pada penderita diabetes melitus tipe II. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu intervensi keperawatan untuk menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe II.

References

Adikusuma, W., Perwitasari, D. A., & Supadmi, W. (2014). Evaluasi kepatuhan pasien diabetes melitus tipe 2 di rumah sakit umum pku muhammadiyah bantul, yogyakarta.

Amin, S. M.. (2008). Energi dzikir. Jakarta: Amzah.

Awad, N., Langi, Y. A., & Pandelaki, K. (2013). Gambaran faktor resiko pasien diabetes melitus tipe II di poliklinik endokrin bagian/SMF FK-Unsrat RSU Prof. Dr. RD kandou manado periode mei 2011-oktober 2011.

Chugh, S.N. (2011). Jaypee gold standard mini atlas series: diabetes. New Delhi: Brothers Medical Publishers.

Darryl & Barnes. (2012). Diabetes panduan untuk mengendalikan glukosa darah. Yogyakarta: Salemba Medika.

Depkes RI (2009). Profil kesehatan indonesia. Diperoleh pada tanggal 07 Juni 2017 dari www.depkes.go.id/resources/download/.../profil-kesehatan-indonesia-2009.pdf.

Firdaus, I. D. (2016). Efektivitas pendidikan kesehatan berdasarkan health belief model terhadap pengetahuan dan kesadaran diri pasien tentang perawatan kaki diabetes. Skripsi PSIK UR. Tidak dipublikasikan.

Gibney, M.J., Margetts, B. M., Kearney, J. M., & Lenore. (2008). Gizi kesehatan masyarakat (Andry Hartono, alih bahasa). Jakarta: EGC

Harahap, A.K., & Dalimunthe, P.R. (2008). Dahsyatnya doa dan dzikir. Jakarta: Kultum Media.

Hasneli, Y. (2016). Pengaruh pijat kaki titik 17 dan mendengarkan murottal al-quran terhadap kadar glukosa darah pasien diabetes tipe 2. Pekanbaru: Tidak dipublikasikan.

Heru. (2008). Ruqyah syar’i berlandaskan kearifan local. Diperoleh tanggal 12 November 2016 dari http://trainermuslim.com/feed/rss.

International Diabetes Federation. (2015). Diabetes evidence demands real action from the un summit on non-communicable diseases.

Irawan, D. (2010). Prevalensi dan faktor risiko kejadian diabetes melitus tipe 2 di daerah urban indonesia (analisa data sekunder riskesdas 2007). Thesis Universitas Indonesia.

Irnayanti. (2017). Efektifitas terapi dzikir terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operatif open reductif fiksasi internal. Skripsi PSIK UR. Tidak dipublikasikan.

Kariadi, K. (2009). Diabetes siapa takut. Bandung: Qanita.

Krisnatuti, dkk. (2014). Diet sehat untuk penderita diabetes mellitus. Jakarta: Penerbit Swadaya.

Kurniadi, H., & Nurrahmani, U. (2015). Stop! Gejala penyakit jantung koroner, kolesterol tinggi, diabetes melitus, hipertensi. Yogyakarta: Istana Medis.

Muflihatin, S. K. (2015). Hubungan tingkat stres dengan kadar glukosa darah pasien diabetes melitus tipe 2 di rsud abdul wahab syahranie samarinda. Jurnal Ilmu Kesehatan vol. 3.

Muhammad, A. R. (2007). Jangan asal dzikir. Bandung: Pustaka Hidayah.

PERKENI. (2015). Konsensus: Pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia.

Permana, H. (2008). Komplikasi kronik dan penyakit penyerta pada diabetes. Bandung: Universitas Padjadjaran.

Potter, P. A., & Perry, A.G. (2009). Fundamentals of nursing. (edisi 7). Phillipines: Elsevier

Rasyid, H. (2011). Konsep dzikir menurut al-quran dan urgensinya bagi masyarakat modern. Jakarta: Insan Cemerlang.

Rendy & Margareth, (2012). Asuhan keperawatan medikal bedah dan penyakit dalam. Yogjakarta: Nuha Medika.

Retnowati, S., & Maimunah, A. (2011). Pengaruh pelatihan relaksasi dengan dzikir untuk mengatasi kecemasan ibu hamil pertama.

RSUD Arifin Ahmad, (2016). Data rekam medik: Jumlah kunjungan penderita diabetes. Pekanbaru: RSUD Arifin Ahmad.

Safitri, H., Armiyati, Y., & Astuti, R. (2013). Pengaruh kombinasi relaksasi nafas dalam dan meditasi dzikir terhadap kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe II di kelurahan sendangmulyo semarang. Jurnal Keperawatan vol. 1.

Setiadi. (2013). Konsep dan praktik penulisan riset keperawatan edisi 2. Yogyakarta: Graha ilmu.

Setyorogo, S.K dan Trisnawati, K. (2013). Faktor risiko kejadian diabetes melitus tipe II di puskesmas kecamatan cengkareng jakarta barat tahun 2012.

Sholeh, M. 2010. Terapi shalat tahajjud: menyembuhkan berbagai penyakit. Jakarta: PT. Mizan Publika.

Sihombing, D. (2012). Gambaran perawatan kaki dan sensasi sensorik kaki pada pasien diabetes melitus tipe 2 di poliklinik DM RSUD.

Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2011). Texbook of medical surgical nursing. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.

Subandi, M.A. 2009. Psikologi dzikir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sudoyo, A. W., Setyohadi, B., Alwi, I., Marcellus, & Setiadi, S. (2009). Buku ajar ilmu penyakit dalam. (Edisi 5). Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

Tandra, H. (2009). Kiss diabetes goodbye. Surabaya: Jaring Pena.

Waspadji, S. dkk. (2012), Petunjuk praktis bagi penyandang diabetes tipe 2. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Wicaksono, R.P. (2011). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diabetes melitus tipe 2 studi kasus di poliklinik penyakit dalam rumah sakit dr. kariadi.

World Health Organization. (2016). Global report on diabetes.

Ya’qub, M. H. (2008). Akrab dengan dzikir. Solo: Aqwam.

Yanti, N. (2012). Perbandingan efektivitas terapi dzikir dengan relaksasi benson terhadap glukosa darah pasien diabetes melitus di sumatra barat. Thesis Universitas Indonesia.

Yuhelma, Hasneli, Y., & Nauli, F. A. (2016). Identifikasi dan analisi komplikasi makrovaskuler dan mikrovaskuler pada pasien diabetes mellitus.

Downloads

Published

2019-07-19

How to Cite

Habiburrahman, H., Hasneli, Y., & Amir, Y. (2019). EFEKTIVITAS TERAPI DZIKIR TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II. Jurnal Ners Indonesia, 8(2), 132–144. https://doi.org/10.31258/jni.8.2.132-144

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

> >>