HUBUNGAN SKOR MODIFIED SEQUENTIAL ORGAN FAILURE ASSESSMENT (MSOFA) DENGAN KEJADIAN VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA (VAP) PADA PASIEN YANG TERPASANG VENTILATOR

Authors

  • Hetty Yuliana RSUD Puri Husada Tembilahan
  • Hellena Deli Fakultas Keperawatan Universitas Riau
  • Agrina Agrina Fakultas Keperawatan Universitas Riau

DOI:

https://doi.org/10.31258/jni.11.2.142-153

Keywords:

VAP, skor MSOFA, CPIS

Abstract

Kegagalan multi organ pada pasien dirawat di ICU dapat meningkatkan terjadinya Ventilator Associated Pneumonia (VAP). Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan skor Modified Sequential Organ Failure Assessment (MSOFA) dengan kejadian VAP pada pasien yang terpasang ventilator. Desain penelitian ini adalah retrospective  study. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 36 orang responden yang diambil dengan teknik purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi. Data pada penelitian ini diperoleh dari rekam medis pasien yang dirawat di ICU dari Januari sampai Agustus 2019 diruang rekam medis. Alat ukur yang digunakan lembar observasi untuk melihat karakteristik pasien, skor MSOFA pada hari pertama dan Clinical Pulmonary Infection Score (CPIS) pada hari ketiga. Hasil penelitian ini didapatkan mayoritas diagnosis medis responden bedah saraf (44,4%), rerata untuk umur responden 52 tahun, rerata lama hari rawat 7 hari dan rerata lama pemakaian ventilator 85 jam 15 menit. Hasil analisis bivariat didapatkan nilai r 0,453, p value 0,006 lebih kecil dari nilai alpha 0,05 (p value < α). Kesimpulan terdapat hubungan antara skor MSOFA dengan kejadian VAP dan berpola positif dimana semakin tinggi skor MSOFA maka akan semakin tinggi risiko terjadi VAP, pada pasien yang terpasang ventilator di ICU RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Skor MSOFA dapat memprediksi kejadian VAP sehingga dapat memotivasi perawat untuk menggunakan skor MSOFA dalam mengobservasi kejadian VAP.

References

Anton, Y. P., & Hooper, D. C. (2010). Acquired infections dueto gram-negative bacteria. M. D. Hospital. N Engl J Med, 362, 1804-13.

Center for Disease Control and Prevention. (2019). National healthcare safety network (NHSN) patient safety component manual. Pneumonia (Ventilator-Associated [VAP] and Non-Ventilator-Associated Pneumonia [PNEU]) Event, 6-6.

Dahlan, M. S. (2016). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan (deskriptif, bivariat, dan multivariat dilengkapi aplikasi dengan menggunakan spss). (ed. ke-6). Jakarta: Salemba Medika.

Damanik, S. R. H., Utami, G. T., Nurcahyati, S., & Safri. (2019). Organ failure of patients using ventilator based on the sequence organ failure assessment score (SOFA) admitted in Intensive Care Unit. Diperoleh tanggal 30 Maret 2019 dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/30718205.

Data rekam medis RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Januari sampai Agustus 2019.

Depkes RI (2009). Profil kesehatan Indonesia. Diperoleh tanggal 28 November 2019 dari: www.depkes.go.id/resources/download/..../profil-kesehtan-indonesia-2009.pdf.

Futaci, D. A. (2013). Penggunaan ventilator bundle pada pasien dengan ventilator mekanik di ICU RSUP DR. Kariadi periode Juli-Desember 2013. Diperoleh tanggal 30 Maret 2019 dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/30718205.

Grissom, C. K., Brown, S. M., Kuttler, K. G., Boltax, J. P., Jones, J., Jephson, A. R., & Orme Jr, J. F. (2010). A modified sequential organ failur assessment (MSOFA) score for critical care triage. NIH Public Access. https://doi.org/10.1001/dmp.2010.40.A. Diperoleh tanggal 8 April 2019 dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3811929/pdf/nihms-519811.pdf.

Hipercci. (2016). Modul pelatihan keperawatan intensif dasar. Jakarta: In Media.

Isnaini, N. A. (2014). Korelasi antara skor sofa dengan lama rawat inap pasien sepsis di Icu Rsup Dr. Kariadi Semarang. Diperoleh tanggal 3 Maret 2019 dari: http://eprints.undip.ac.id/44858/.

Kementerian Kesehatan RI. (2011). Pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya kesiapan menghadapi emerging infectious disease. Jakarta: Kemenkes RI.

Keputusan Menteri Kesehatan RI. (2017). Pedoman nasional pelayanan kedokteran tata laksana sepsis. Jakarta: Menkes RI.

Lin, L. M., Oh, H., Chuin, S., Chng, F., Lay, L. S., Yin, C. Y., & Bien, M. H. K. (2013). Guidelines for the prevention of ventilator associated pneumonia. Singapure: Singapure General Hospital.

Nency, C. (2015). Gambaran kejadian ventilator-associated pneumonia pada pasien yang dirawat di ICU dan CVCU RSUD Arifin Achmad periode Januari s/d Agustus 2014. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Kedokteran (JOMFK), 2(2), 1-9.

Peraturan Menteri Kesehatan RI. (2017). Pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan. Jakarta: Permenkes RI.

Sargin, F., Sagiroglu, A. E., Dogru, A., Gura, M., Sayhan, H., & Tigen, E. (2013). Etiologi, Incidence and factors of ventilator associatedpneumonia in an intensive care unit of training and research hospital in Istambul. Gastape Research and Training Hospital, Infection Disease and Clinical Mocrobiology Departement, Anasthesiology and Reanimation Dapartement. Gastape Tip Dergisi, 28(1), 8-14.

Sari, N., Deli, H., & Agrina (2019). Gambaran pelaksanaan vap bundle (Vapb) pada pasien yang terpasang ventilator. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Keperawatan (JOMFKp), 6(1), 19-27.

Sherwood, L. (2016). Fisiologi manusia dari sel ke sistem. (ed. ke-8). Jakarta: EGC.

Smaltzer, S. C., & Bare, B. G. (2014). Keperawatan medikal bedah Brunner & Suddarth. (ed. ke-12 vol. ke-1). Jakarta: EGC.

Smaltzer, S. C., & Bare, B. G. (2014). Keperawatan medikal bedah Brunner & Suddarth. (ed. ke-12 vol. ke-2). Jakarta: EGC.

Sunaryo, A. (2009). Perbandingan validasi APACHE II dan SOFA score untuk memperkirakan mortalitas pasien yang dirawat di Ruang Perawatan Intensif. Diperoleh tanggal 26 November 2019 dari:http://perdici.org/wpcontent/uploads/mkti.

Susanti, E. (2015). Identifikasi faktor resiko kejadian infeksi nosokomial pada pasien yang terpasang ventilator di ruang intensive care. Jurnal Online Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan (JOMPSIK), 2(1), 590-599.

Taofik, S. (2015). Perbandingan validitas sistem skoring apache II , sofa , dan customized sequential organ failure assessment (Csofa) untuk memperkirakan mortalitas pasien non-bedah yang dirawat di ruang perawatan intensif. Jurnal Anestesiologi Indonesia, 7(2), 102-113.

Vincent, J. L., Moreno, R., Takala, J., Willatts, S., Mendonca, A. D., Bruining, H., Reinhart, C. K., Suter, P. M., & Thijs, L. G.. (1996). The SOFA ( Sepsis . related Organ Failure Assessment ) score to describe organ dysfunction / failure On behalf of the Working Group on Sepsis . Intensive Care Med. 22, 707–710.

Virgiliu, P. (2014). Molecular mechanisms in the pathogenesis of sepsis. Journal of medicine and life, 7(2), 38-41.

Wijaya, A. S., & Putri, Y. M. (2013). KMB 1. Keperawatan medikal bedah. Keperawatan dewasa teori dan contoh ASKEP. Yogyakarta: Nuha Medika.

Downloads

Published

2021-04-01

How to Cite

Yuliana, H., Deli, H., & Agrina, A. (2021). HUBUNGAN SKOR MODIFIED SEQUENTIAL ORGAN FAILURE ASSESSMENT (MSOFA) DENGAN KEJADIAN VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA (VAP) PADA PASIEN YANG TERPASANG VENTILATOR. Jurnal Ners Indonesia, 11(2), 142–153. https://doi.org/10.31258/jni.11.2.142-153

Issue

Section

Articles