HUBUNGAN ANTARA RASA SYUKUR TERHADAP KESEHATAN MENTAL REMAJA DI SMA NEGERI 8 PEKANBARU
DOI:
https://doi.org/10.31258/jni.11.2.215-227Keywords:
kesehatan mental, rasa syukur, remajaAbstract
Pentingnya menjaga kesehatan mental dapat berimbas pada kesejahteraan diri remaja. Remaja yang memiliki kesehatan mental positif terhindar dari masalah mental emosional yang bersifat neurosis maupun psikosis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara rasa syukur terhadap kesehatan mental remaja SMAN 8 Pekanbaru. Pendekatan cross sectional digunakan sebagai metode penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah 81 orang yang diambil dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Pengumpulan data diambil dengan menggunakan kuesioner rasa syukur dan kesehatan mental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan positif rasa syukur dengan kesehatan mental remaja di SMA Negeri 8 Pekanbaru (0,011< 0,05). Penelitian ini merekomendasikan kepada pihak sekolah untuk terus meningkatkan kegiatan yang mendorong rasa syukur remaja sebagai upaya menjaga kesehatan mental remaja.
References
Aghababaei, N., & Tabik, M. T. (2013) Gratitude and mental health: differences between religious and general gratitude in a Muslim context, Mental Health, Religion & Culture. Vol. 16 (8), 761-766
Armenta, C. N., Fritz, M. M., & Lyubomirsky, S. (2016). Functions of Positive Emotions: Gratitude as a Motivator of Self-Improvement and Positive Change. Emotion Review. Vol. 1 (8). DOI: 10.1177/1754073916669596
Caputo, A. (2015). The Relationship Between Gratitude and Loneliness: The Potential Benefits of Gratitude for Promoting Social Bonds. Europe’s Journal of Psychology. Vol. 11 (2), 323-334
Chhabra, G. S., & Sodhi, M. K. (2011). Factors Contributing to psychosocial ill health in male adolescents. Online Journal of Health and Allied Sciences, 10, (3), pp. 1-4
Desmita. (2013). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Haryanto, H.C & F.E Kertamuda. Syukur sebagai Sebuah Pemaknaan. Insight. 18 (2), 1-10
Husna & Nurihsan, J. (2014). Landasan bimbingan dan konseling. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Jayanthi, P., Thirunavukarasu, M., & Rajkumar, R. (2015) Academic Stress and Depression among Adolescents: A Cross-sectional, Indian Pediatrics, 52, p-271-219.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Statistik Sekolah Menengah Atas (SMA) 2015/2016. Jakarta: Kemendikbud
Lambert, N. M., & Fincham, F. D. (2011). Expressing gratitude to a partner leads to more relationship maintenance behavior. Emotion, 11, 52–60.
Listiyandini, R. A., Nathania, A., Syahniar, D., Sonia, L., & Nadya, R. (2015). Mengukur rasa syukur: pengembangan awal skala bersykur versi Indonesia. Jurnal Psikologi Ulayat. 2 (2), 473-496.
Merino, J. R, et.al. (2017). Reliability and Validiity of the Positive Mental Health Questionnaire in a Sample of Spanish University Student. Journal of Psyciatric and Mental Health Nursing. 24 (2)
Maulana, R., Elita, V., & Misrawati. (2015), Pengaruh Murotal Al Qur’an Terhadap Kecemasan Pasien Pre Operasi Bedah Orthopedi, JOM Vol 2 No 2, Oktober 2015
Mubasyiroh, R., Putri, I. Y. S., & Tjandrarini, D. H. (2017). Determinan Gejala Mental Emosional Pelajar SMP-SMA di Indonesia Tahun 2015. Buletin Penelitian Kesehatan. 45 (2), 103-112
Nasilah, S., & Marettih, A. K. E. (2015) Integrasi Diri Sebagai Konsep Sehat Mental Orang Melayu Riau. Jurnal Psikologi Volume 11, Nomor 1
Peraturan Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak Jakarta, Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Petrocchi, N., & Couyoumdjia, A. (2016). The impact of gratitude on depression and anxiety: the mediating role of criticizing, attacking, and reassuring the self, Self and Identity. Journal of Self and Identity.Vol. 15 (2), 191-205
Primaswari, M. (2017). Perbedaan Kualitas Tidur dan Kesehatan Mental pada Perokok dan Bukan Perokok. Jurnal Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. 12 (1), 1-15
Putro, K. Z. (2017). Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa Remaja. APLIKASIA: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama. 17 (1), 25-32.
Ranasinghe, S., & Ramesh, S. (2016). Hygiene and mental health among middle school students. India Journal of Infection and Public Health. 9 (1).
Riskesdas. (2018). Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
Rohman, Y. N., & Mugiarso. (2016). Pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap kemampuan menjalin relasi pertemanan. Jurnal Pendidikan dan Edukasi. 5 (1), 13-18. doi: 0065-2407102.
Rosmarin, D. H., Pirutinsky, S., Cohen, A. B., Galler, Y., & Krumrei, E. J. (2011). Grateful to God or just plain grateful? A comparison of religious and general gratitude. The Journal of Positive Psychology, 6, 389–396.
Tambunan, Y. G. T., & Ediati, A. (2016). Problem Emosi Remaja Ditinjau Dari Pola Asuh Orang Tua: Studi Komparasi Pada Siswa Parulian 1 Medan. Jurnal Empati Fakultas Psikologi UNDIP, Vol. 5 (2)
WHO. (2016). Mental Health: Strengthening Our Response. World Health Organization Diunduh dari http://www.who.int/mediacentre/factsheets /fs220/en/. Diakses tanggal 20 Oktober 2018
Wood, A.M., Froh, J. J., Geraghty, A. W. A. (2010). Gratitude and well-being: A review and theoretical integration. Clinical Psychology Review. doi:10.1016/j.cpr.2010.03.005
Wuon, A.S, H. Bidjuni & V. Kallo. (2016). Perbedaan Tingkat Depresi pada Remaja yang Tinggal di Rumah dan Yang Tinggal di Panti Asuhan Bakti Mulia Karombasan Kecamatan Wanea Manado. Ejournal keperawatan. 4 (2), 1-8
Yeli, S. (2012). Psikologi Agama. Pekanbaru: Zanafa Publishing.
Yusuf, S. (2018). Kesehatan Mental Perspektif Psikologi dan Agama. Bandung: Remaja Rosdakarya