SELF-MANAGEMENT PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER PASCA KATETERISASI JANTUNG

Authors

  • Rizka Ardianti Fakultas Keperawatan Universitas Riau
  • Erwin Erwin Fakultas Keperawatan Universitas Riau
  • Widia Lestari Fakultas Keperawatan Universitas Riau

DOI:

https://doi.org/10.31258/jni.13.1.1-7

Keywords:

Self-management, pasca kateterisasi jantung

Abstract

Self-management pasien penyakit jantung koroner merupakan upaya mengurangi perilaku yang berisiko menimbulkan penyakit dan mempertahankan perawatan serta pengobatan agar penyakit tidak semakin parah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran self-managemenet pasien penyakit jantung koroner pasca kateterisasi jantung. Penelitian ini  menggunakan metode deskriptif dengan jumlah responden 30 orang dan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas responden berumur 46-55 tahun yaitu 15 responden (50%), jenis kelamin responden mayoritas adalah laki-laki yaitu 20 responden (66,7%), status pendidikan responden mayoritas adalah pendidikan menengah yaitu 12 responden (20%), status pekerjaan mayoritas adalah bekerja yaitu 18 responden (60%), dan lama waktu pasca kateterisasi jantung paling banyak di enam bulan terakhir yaitu 9 responden (30%). Hasil self-integration pada responden seluruhnya adalah kategori sedang yaitu 24 responden (80%), self-regulation mayoritas adalah kategori baik yaitu 18 responden (60%), interaction with health professionals and significant other mayoritas adalah kategori baik yaitu 22 responden (73,3%), self-monitoring mayoritas adalah kategori baik 21 responden (70%), selanjutnya Adherence to Recommended Regimen mayoritas adalah kategori baik yaitu 25 responden (83,3%), dan hasil self-management responden mayoritas adalah kategori baik yaitu 16 responden (53,3%). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan terhadap penderita penyakit jantung koroner agar melakukan perubahan terhadap integrasi kesehatannya seperti berhenti merokok, menghindari makan tinggi lemak, olahraga jalan kaki minimal 30 menit sehari, dan melakukan menejemen stres.

References

Akhter, N. (2010). Self-management among patients with hypertension in banglandesh. A thesis submitted in partial fulfillment of the degree of master of nursing science (international program) prince of songkla university. http://www.kn.psu.ac.th/puskb/bitstream/2010/340992 (21/07/2019).

Aningsih, Z. L., & Bandiyah, S. (2011). Psikologi kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Devi, B. A., & Untoro, W. (2019). Kepuasan pelanggan memediasi pengaruh kualitas proses, kualitas infrastruktur, dan kualitas interaksi terhadap loyalitas pelanggan. Jurnal Ilmiah Manajemen, 9 (1), 36-52.

Dinkes Pekanbaru. (2017). Profil kesehatan tahun 2016. Pekanbaru: Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. Diperoleh pada tanggal 23 Februari 2019 dari http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KAB_KOTA_2016/1471_Riau_Kota_Pekanbaru_2016.pdf.

Fatimah, N., Ilmi, A. A., & Patima. (2018). Self-management dan dukungan keluarga pada lanjut usia dengan penyakit kronis. Journal of Islamic Nursing, 3 (2), 36-45.

Fauziah, Y., Musdalipah., & Rahmawati. (2019). Analisis tingkat kepatuhan pasien hipertensi dalam minum obat di RSUD Kota Kendari. Warta Farmasi, 8 (2), 63-70.

Ghani, L., Susilawati, M. D., & Novriani, H. (2016). Faktor risiko dominan penyakit jantung koroner di Indonesia. Buletin penelitian kesehatan, 44 (3), 153-164.

Harun, H., Ibrahim, K., & Rafiyah, I. (2016). Hubungan pengetahuan terhadap kepatuhan menjalankan pola hidup sehat pada pasien pasca intervensi koroner perkutan di RSUP DR. Hasan Sadikin Bandung. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 14 (1), 1-9.

Hutagalung, R. U., Susilaningsih, F. S., & Mardiyah, A (2014). Kualitas hidup pasca intervensi koroner perkutan. Jurnal padjajaran, 2 (1), 10-17.

Iskandar., Hadi, A., & Alfridsyah. (2017). Faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner pada pasien rumah sakit umum meuraxa Banda Aceh. Jurnal AcTion: Aceh Nutritional Journal, 2 (1), 32-42.

Jeyaratman, J., & Koh, D. (2010). Buku ajar praktik kedokteran kerja. Jakarta: EGC.

Kemenkes RI. (2014). Situasi kesehatan jantung: mari menuju masa muda sehat, masa tua nikmat tanpa PTM dengan perilaku cerdik. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementrian RI.

Kirkpatrick, D. L., & Kirkpatrick, J. D. (2008). Evaluating training programs: The Four Level, 3 ed. San Francisco: Berrett-Koehler Publishers, Inc.

Kurniadi, H. (2017). Stop! Gejala penyakit jantung koroner. Yogyakarta: Familia.

Lee, C. S., Moser, D. K., Lennie, T. A., Tkacs, N. C., Margulies, K. B., & Riegel, B. (2011). Biomarkers of myocardial stress and systemic inflammation inpatient who engage in heart failure self-care management. Journal of cardiovascular nursing. 26 (4), 321-328.

Lidyawati, H. (2016). Hubungan self-management dengan tingkat kejadian hipertensi pada aggregate dewasa di Kota Sukabumi. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Diperoleh tanggal 25 Mei 2019 dari http://lib.ui.ac.id

Lin, C., Anderson, R. M., Chang, C., Hagerty, B. M., & Loveland-cherry, C. J. (2008). Development and testing of the diabetes self-management instrument : a confirmatory analysis. Research in nursing & health. 370–380. https://doi.org/10.1002/nur.20258.

Marleni, L., & Alhabib, A. (2017). Faktor risiko penyakit jantung koroner di RSI Siti Khadijah Palembang. Jurnal Kesehatan, 8(3), 478-483. http://dx.doi.org/10.26630/jk.v8i3663.

Muhibbah., Wahid, A., Agustina, R., & Oskiilliandri. (2019). Karakteristik pasien sindrom koroner akut pada pasien rawat inap ruang tulip di RSUD Ulin Banjarmasin. Indonesian Journal for Health Sciences, 3 (1), 6-12.

Siwi, D., Putri, R., Yudianto, K., & Kurniawan, T. (2013). Perilaku Self-Management Pasien Diabetes Melitus (DM). Jurnal Keperawatan Padjadjaran (JKP), 1(1), 30-38. https://doi.org/10.24198/jkp.v1i1.49.

Sukmana, T. (2011). Mengenal rokok & bahayanya. Jakarta: Bc Champion.

Sukmawati., Setyawan, D., & Widiyanto, B. (2016). Pengaruh ambulasi dini terhadap peningkatan activity of daily living pada pasien post kateterisasi jantung di RS Telogorejo Semarang. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 5 (1), 1-11.

Widiyanto, S. (2014). Mengenal 10 penyakit mematikan. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani.

WHO. (2017). Monitoring Health For The SDGs. Diperoleh tanggal 24 Januari 2019 dari https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/255336/9789241565486-eng.pdf.

WHO. (2018). Monitoring Health For The SDGs. Diperoleh tanggal 24 Januari 2019 dari https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/272596/9789241565585-eng.pdf

Published

2022-09-30

How to Cite

Ardianti, R., Erwin, E., & Lestari, W. (2022). SELF-MANAGEMENT PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER PASCA KATETERISASI JANTUNG. Jurnal Ners Indonesia, 13(1), 1–7. https://doi.org/10.31258/jni.13.1.1-7

Most read articles by the same author(s)

> >>