PENURUNAN TEKANAN DARAH MELALUI SARI KUNYIT PADA SESEORANG YANG MENGALAMI PREHIPERTENSI

Authors

  • Rizkya Nur Anisha STIKes Hangtuah Pekanbaru
  • Yuyun Priwahyuni STIKes Hangtuah Pekanbaru
  • Susi Erianti STIKes Hangtuah Pekanbaru

DOI:

https://doi.org/10.31258/jni.9.2.129-135

Keywords:

Prehipertensi, Penurunan Tekanan Darah, Sari Kunyit

Abstract

Prehipertensi adalah suatu kondisi menuju hipertensi. Prehipertensi di usia muda ditemukan sekitar 48,4%. Penderita hipertensi  usia ≥ 18 tahun ditemukan sekitar 25,8% tahun 2013. Salah satu intervensi nonfarmakologis untuk hipertensi adalah sari kunyit. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan tekanan darah pada usia 20-30 tahun yang mengalami prehipertensi. Metode penelitian ini adalah pra ekperimental (one group pre-post design). Teknik sampling adalah Purposive sampling. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat dengan mengunakan uji Wilcoxon untuk mengetahui tekanan darah pretest dan postest. Instrumen penelitian menggunakan lembar obeservasi. Hasil penelitian menunjukkan  adanya pengaruh sari kunyit terhadap penurunan tekanan darah pada usia 20-30 yang mengalami prehipertensi dengan hasil p-value tekanan darah sistol yaitu 0.001 (<0.05) dan untuk  p-value tekanan darah diastol yaitu 0.002 (<0.05). Sari kunyit efektif terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol pada usia 20-30 tahun yang mengalami prehipertensi. Pihak Puskesemas Payung Sekaki dapat menjadikan  kunyit sebagai refensi tanaman herbal yang berkhasiat.

References

Anonim,(1998). Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia.

Beavers. (2008). Tekanan darah. Jakarta: Dian Rakyat.

Corwin, Elizabeth. J. (2009).Buku Saku Patofisiologi Corwin. Jakarta: Aditya Media

Depkes RI. 2010. Pedoman Pembinaan Kesehatan Lanjut Usia bagi Petugas Kesehatan. Jakarta: Depkes.

Elizabeth B. Hurluck. (1997). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga

Haryono, Rudi., & Setianingsih, Sulis. 2013. Awas Musuh-Musuh Anda Setelah Usia 40 Tahun Waspada Terhadap Penyakit Stroke, Darah Tinggi, Asam Urat, Dan Jaga Pola, Hidup Sehat. Yogyakarta: PT Goysen Publishing.

Kementerian kesehatan RI (2014). Pusat Data dan Informasi. Jakarta selatan Kowalak, J, dkk. (2011) . Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta : EGC

Potter, P.A, Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4 Volume 2. Alih Bahasa: Renata Komalasai dkk. Jakarta: EGC

Prasetyono Sunar, Dwi. (2012). A-Z Daftar Tanaman Obat Ampuh di Sekitar Kita. Jogjakarta: Flashbooks.

Price, A. Sylvia, Lorraine Mc. Carty Wilson. (2006). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Edisi 6, (terjemahan), Peter Anugrah, EGC, Jakarta

Said, Ahmad.( 2007). Khasiat dan manfaat kunyit. Jakarta: Sinar Wadja Lestari.

Sedarmayanti.(2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV Mandar Maju.

Setiawan, Dalimartha. (2008). 1001 Resep Herbal. Jakarta : Penebar Swadaya

Sherwood, L. (2012). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem . Edisi 6. Jakarta : EGC.

Suprajitno.(2012). Asuhan Keperawatan Keluaraga Aplikasi dalamPraktik. Jakarta: EGC

Wijayakusuma, Hembing & Dalimartba, Setiawan.(2000). Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Darah Tinggi. Cetakan IV. Jakarta

Azizah, B., & Salamah, N. (2013). Standarisasi Parameter Non Spesifik dan Perbandingan Kadar Kurkumin Ekstrak Etanol dan Ekstrak Terpurifikasi Rimpang Kunyit. Pharmaciana, 3(1).

Fitriani, D. T. (2013). Efektifitas Temulawak Dalam Menurunkan Tekanan Darah Pada Lansia Di UPT Panti Sosial Tresna Werdha Mulia Dharma Kabupaten Kubu Raya.

Hartati, S. Y. (2013). Khasiat kunyit sebagai obat tradisional dan manfaat Lainnya. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, 19(2), 5-9.

Joint Nasional Committee (2014). Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention,Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 8). Guideline, US: Department Of Health and Human Services.

Lestari, D., & Lelyana, R. (2010). Hubungan Asupan Kalium, Kalsium, Magnesium, dan Natrium, Indeks Massa Tubuh, serta Aktifitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada Wanita Usia 30–40 Tahun (Doctoral dissertation, Program Studi Ilmu Gizi).

Muti, R.T. (2017). Pengaruh Parutan Kunyit Pada Penurunan Hipertensi Pada Lansia Di Kelurahan Barokah Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas. MEDISAINS, 15(2),84-90.

Nababan, L.Y. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhungan Dengan Kejadian Prehipertensi Pada Usia Dewasa Diwilayah Kerja Puskesmas Pelabuhan Sambas Kota sibolga.

Nugroho, A.E., Suhardjono,D., & Margono, S.A. (2008). The vasodilatation effects of curcumin and isolated aortic of rats. INDONESIAN JOURNAL OF PHARMACY, 70-77.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2013).Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2013.

Simanjuntak, P. (2015). Studi Kimia Dan Farmakologi Tanaman Kunyit (Curcuma longa L) Sebagai Tumbuhan Obat Serbaguna. JURNAL ILMU PERTANIAN" AGRIUM", 17(2).

Sugawara, J., Akazawa, N., Miyaki, A., Choi, Y., Tanabe, Y., Imai, T., & Maeda, S. (2012). Effect of endurance exercise training and curcumin intake on central arterial hemodynamics in postmenopausal women: pilot study. American journal of hypertension, 25(6), 651-656.

Suryono, S. (2017). Keefektifan Campuran Mahkota Dewa, Jinten Hitam Dan Kunyit Putih Pada Hipertensi (Di Dusun Pandansari Kec. Purwosari Kab. Kediri Tahun 2010). Jurnal AKP, 3(1).

Downloads

Published

2019-11-21

How to Cite

Anisha, R. N., Priwahyuni, Y., & Erianti, S. (2019). PENURUNAN TEKANAN DARAH MELALUI SARI KUNYIT PADA SESEORANG YANG MENGALAMI PREHIPERTENSI. Jurnal Ners Indonesia, 9(2), 129–135. https://doi.org/10.31258/jni.9.2.129-135

Issue

Section

Articles